Indera ke 6? Bagaimana Islam Memandangnya?




Apa indra ke enam yg sering kita jumpai termasuk karamah?
Terima kasih sebelumnya., Member Manis ๐Ÿ…ฐ2⃣8⃣

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐Ÿƒ

Bismillah wal Hamdulillah ...

Islam tidak mengenal “Indra Keenam”. Mereka yang  mengusung dan meyakini Indra Keenam biasanya mengaitkan hal-hal yang sifatnya alam metafisika. Sehingga unsur khurafat dan tahayulnya begitu kuat. Mereka menganggap tidak ada kaitan antara keshalihan dengan indra keenam. Bagi mereka hal itu terjadi pada siapa saja, shalih dan fasiq.

Sedangkan dalam Islam, yang ada adalah  Ilham dan Firasat.

๐Ÿ“ŒApakah Ilham?

  Dalam Al Quran disebutkan kata ilham, sebagai berikut:
ูَุฃَู„ْู‡َู…َู‡َุง ูُุฌُูˆุฑَู‡َุง ูˆَุชَู‚ْูˆَุงู‡َุง

maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (QS. Asy Syams: 8)

Ilham dalam ayat ini adalah bimbingan, sebagaimana penjelasan Imam Ibnu Katsir:

ูุฃุฑุดุฏู‡ุง ุฅู„ู‰ ูุฌูˆุฑู‡ุง ูˆุชู‚ูˆุงู‡ุง

Lalu Dia membimbingnya (jiwa) kepada jalan fujur (jahat) dan ketaqwaannya. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 8/411)

Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma mengatakan maknanya adalah “menjelaskan dan mengajarkan”. (Tafsir Ath Thabari, 24/454)

Imam Ibnul Atsir mengatakan:

ุฃู† ูŠُู„ْู‚ِูŠَ ุงู„ู„ّู‡ُ ููŠ ุงู„ู†َّูْุณ ุฃู…ْุฑุงً ูŠَุจْุนَุซُู‡ ุนู„ู‰ ุงู„ูِุนْู„ ุฃูˆ ุงู„ุชَّุฑْูƒ ูˆู‡ูˆ ู†َูˆْุน ู…ู† ุงู„ูˆَุญْูŠِ ูŠَุฎُุตُّ ุงู„ู„ّู‡ ุจู‡ ู…ู† ูŠุดุงุก ู…ู† ุนِุจَุงุฏู‡

Allah menyusupkan ke dalam jiwa manusia yang dengannya membuatnya bangkit untuk melakukan sesuatu atau meninggalkannya. Ilham salah satu jenis wahyu yang Allah kehendaki kepada hamba-hambaNya. (An Nihayah, 4/582)

Jadi, ilham salah satu bimbingan dari Allah Ta’ala kepada hamba-hamba yang dikehendakiNya untuk bergerak, baik melakukan atau meninggalkan perbuatan. Sebagian ulama mengatakan jika “baik” maka itu ilham, jika buruk maka itu was was. Sehingga ilham bagi orang shalih adalah shalih. Ilham bagi orang jahat adalah jahat juga. Begitulah umumnya.

๐Ÿ“ŒApakah Firasat?

Dari Abu Sa’id Al Khudri, bahwa Nabi ๏ทบ bersabda:

ุงุชู‚ูˆุง ูุฑุงุณุฉ ุงู„ู…ุคู…ู† ูุฅู†ู‡ ูŠู†ุธุฑ ุจู†ูˆุฑ ุงู„ู„ู‡ ุซู… ู‚ุฑุฃ { ุฅู† ููŠ ุฐู„ูƒ ู„ุขูŠุงุช ู„ู„ู…ุชูˆุณู…ูŠู† }

Takutlah kalian terhadap firasatnya orang beriman, karena dia melihat dengan cahaya Allah. (HR. At Tirmdzi No. 3127, At Thabarani dalam Al Awsath No. 3254, 7843. Sanad Ath Thabarani adalah hasan, seperti yang jelaskan oleh Imam Al Haitsami. Lihat Majma’ Az Zawaid, 10/473)

Imam Ibnul Jauzi mengatakan bahwa firasat adalah: “pandangan bathin.” (Gharibul Hadits, 2/185)

Perbedaan antara firasat dan ilham adalah firasat itu menyingkap hal yang ghaib dengan adanya perantara melihat bekas-bekas dan gambaran, sedangkan ilham tidak ada perantara. (Mirqah Al Mafatih, 2/90)

Inilah istilah "sisi lain" akal dan hati manusia, bukan indera keenam, tapi ilham dan firasat. Wallahu A’lam

๐ŸŒป๐ŸŒด๐ŸŒบ☘๐ŸŒท๐ŸŒธ๐Ÿƒ๐ŸŒพ

✏️ Farid Nu'man Hasan
๐ŸŒ Join Telegram: bit.ly/1Tu7OaC

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Silakan Berkomentar...