Lelaki tergagah di hati wanita bukanlah yang paling kekar, melainkan yang mampu mendengarkan, memahami, & mengerti curahan hatinya.
Lelaki teragung di jiwa wanita, bukan cuma yang rajin shalatnya, melainkan yang ketekunan ibadahnya membuahkan akhlaq mulia.
Lelaki tershalih bagi wanita, bukan sekedar yg banyak ilmu agama & hafal Qurannya, melainkan yang kedua hal itu terterjemah di kepribadiannya.
Lelaki hebat: berjuang melampaui wataknya. Seperti Abu Bakr; lembut & santun tapi tak jadi lembek. Dia teguh & tegar.
Lelaki kuat: berjibaku menggenapkan sifatnya. Seperti 'Umar yang keras; dia tak beringas. Dia paling penyayang pada ummat yang dipimpin.
Lelaki mengagumkan: berkorban jiwa raga tuk sempurnakan karakternya. Seperti 'Utsman yang pemalu, egonya diruntuhkan kedermawanan.
Lelaki dahsyat: memahami konsekuensi penampilannya. Seperti 'Ali yang periang & easy going; dia singa saat perang, rahib di gelap malam.
Lelaki terkaya di angan wanita bukanlah yang terbanyak hartanya, melainkan dia yang penuh syukur pada Tuhannya, berjuang bagi keluarga.
Lelaki sejati memilih BANGUN dan bukan jatuh, untuk cintanya. Agar cintanya menjadi istana megah menjulang, tinggi menggapai surga.
Lelaki hebat tak suka berjanji. Tapi begitu memutuskan mencinta, dia menyusun rencana tuk memberi & bekerja mewujudnya walau tersunyi.
Lelaki bahagia adalah Salman; cinta tak bersambut bukan kepedihan. Dia sokong Abud Darda' sahabatnya, menikahi gadis yang dicintanya.
Lelaki jantan itu 'Ali; tak memintamu menunggu di batas waktu. Dia ambil kesempatan (itu keberanian), atau menyilakan (itu pengorbanan)
Lelaki jernih itu Zaid ibn Haritsah; dia yang anak angkat Nabi menikahi Ummu Aiman, ibu asuh Baginda; sebab gairahnya adalah surga.
Lelaki sederhana itu 'Abdurrahman ibn 'Auf; si kaya nan penampilannya tak beda dengan budaknya, khawatir surga tak terbayar oleh harta.
Lelaki bernyali itu Thalhah; yang saat 70 luka mengoyak badannya berdoa, "Rabbi, ambil darahku sekehendakMu, sampai Kau ridha padaku!"
Lelaki adil itu Abu 'Ubaidah; musuh nan ditaklukkannyapun berkata, "Kami lebih suka kalian kalahkan daripada menang bersama Byzantium!"
Lelaki teliti itu Khalid. "Tak kulewati lembah, bukit, sungai, & apapun tempat melainkan kufikirkan strategi yang kupakai di sana!"
Lelaki jujur itu Mubarak; 3 bulan menjaga kebun anggur tak ditahunya beda matang, busuk, & ranum; sebab tak sekalipun dia mencicipi.
Mubarak, lelaki lugu itu diambil menantu oleh tuannya sebab kebaikan agama, lalu lahirlah putranya sang 'Alim-Zahid-Mujahid: 'Abdullah,
Silakan Berkomentar...