BERKAH MENDIDIK ANAK PEREMPUAN

kajian whatsapp - parenting islam

Disarikan dari kajian parenting nabawiyah
Oleh Ust. Elvin Sasmita (Pendiri Cahaya Siroh)


Pertama, kita harus memahami hakikat anak sebagai karunia Allah. Terdapat pada QS. As-Syura (42): 49-50
"Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki,
Atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui, Maha-kuasa."

Kedua ayat tersebut menegaskan tentang kepemilikan Allah terhadap ciptaanNya yang diletakkan pada rahim seorang wanita.
Kedua ayat tersebut juga memiliki makna:
●Bahwa rezeki berupa anak adalah sesuai dg apa yg Allah kehendaki, BUKAN sesuai keinginan manusia.
●Bahwa bisa memiliki anak perempuan atau laki-laki itu tidak ada "DP" terhadap Allah karena semua atas kehendak Allah.
●Bahwa ada pula manusia yang sengaja dimandulkan, BUKAN krn Allah tidak sayang tp spy mereka berpikir dan bersyukur. Boleh jadi dg kemandulan, ia mendapatkan tempat yg baik di sisi Allah.

◎ISLAM MEMULIAKAN PARA WANITA◎
Pada abad ke-16, orang-orang Eropa memperdebatkan apakah perempuan itu manusia atau iblis. Hal ini disebabkan, menurut kitab mereka, yg berkontribusi besar memakan buah yg dilarang di surga adalah perempuan.
Sedangkan dlm Al-Qur'an pd QS Al-'Araf (7): 27
"Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dr surga, dg menanggalkan pakaian keduanya utk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dpt melihat kamu dr suatu tempat yg kamu tdk bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yg tdk beriman."

Maka jelaslah bahwa yg memakan buah terlarang tersebut adalah Adam dan Hawa akibat tipu daya syaithon.
Hal tsb ditegaskan lagi dlm QS. Al-'Araf (7): 20-27 yang menunjukkan proses syaithon saat membujuk keduanya (buka lagi ya Qur'annya).

Sementara hari ini karakteristik wanita muslimah telah dirusak oleh yahudi, dengan tujuan agar keluarga menjadi hancur.
Hal ini terlihat banyaknya anak perempuan yg menjadi tidak berharga (anak perempuan dpt membawa aib dlm keluarga) krn kebanggaan bangsa Arab (pada masa jahiliyah) terhadap anak laki-laki.

Lalu bagaimana utk menepis kehancuran tsb?
Pertama, kita harus siapkan pendidikan Islam pd usia 0-5 tahun. Pada usia tsb, anak harus lebih dekat dengan ibunya dan anak cukup sekolah di rumah bersama ibunya.
Dalam peradaban Islam, orang-orang tidak akan mengeluarkan anak dr rumah ketika usia sebelum 5 tahun.
Ketika banyaknya waktu anak yg hrs dilalui bersama ibu, hal inilah yg sangat dipahami yahudi, sehingga mereka menghembuskan iming-iming berkarir.
Efek berikutnya: mereka lalai dg kehidupan rumah tangga, yg lebih parah, dg alasan emansipasi wanita, ada yg sekolah sampai S3 baru berpikir utk menikah.

◎PEREMPUAN YG MELEWATI FASE SBG ANAK, SBG SEORANG YG SUDAH BALIGH-MENIKAH, SBG ISTRI DAN SBG IBU◎
Utk mencapai keempat fase tsb, dibutuhkan ilmu/pendidikan agar sesuai dg fitrah Islam yg Allah titipkan.
Contoh pd fase perempuan sbg seorang istri, tentunya ia harus mempersiapkan diri terhadap kehamilan, melahirkan, menyusui, merawat, mengasuh, mendidik, dst sesuai syariat.
Dan ia pun harus paham bahwa kunci pendidikan perempuan hanya ada dlm Al-Qur'an dan sunnah.
Contoh ketika ia mempunyai masalah haid, maka yg harus menjelaskan adl seorang ustadzah yg memahami Al-Qur'an sunnah, dan itu menunjukkan ada kekhususan dlm pendidikan wanita.
Sehingga perempuan yg dipersiapkan adl perempuan yg mjd madrasah berkualitas baik utk melahirkan keturunan yg merupakan modal utama membentuk bangsa yg bernasab baik. Sementara potret wanita hari ini adl kegagalan pendidikan modern secara global serta hilangnya masyarakat berpondasi solid(qa'idah sholbah).
Padahal jika kita memahami ilmu dg benar, wanita mampu menjadi tonggak peradaban asalkan ia mendapatkan pendidikan yg benar di rumah dan pendidikan di sekolah dan masyarakat.

◎ANAK MUSLIMAH DAN PUBERTAS◎
●Masa baligh adalah dimulainya frame seorang muslim.
●Hukum-hukum dlm Islam tidak mengenal masa transisi.
●Syariat Islam mampu menggembleng anak-anak hingga berperilaku dewasa.
●Spiritualitas menjadi perkembangan sentral pd setiap muslim.
●Yahudi yg mempunyai sifat utama melawan Allah, telah sukses melabeli para pemuda dg sebutan "remaja", bukan syabab/fata.

◎PERAN PENDIDIKAN DI RUMAH YANG ISLAMI◎
● Rumah sbg pusatnya pendidikan. Sementara ayah menjadi figur sentral/teladan utama.
● Tempat utama penjagaan anak agar sesuai dg fitrahNya.
● Sebagai pilar pembentukan utama dan paling kuat.
● Masa kanak-kanak utama manusia dihabiskan paling byk di rumah.
● Tempat di mana keluarga berada, pusat asuhan yg tenang dan tempat berlindung anak sejak ia dilahirkan.
● Tempat utama bagi pembentukan karakter dasar dan kepribadian anak di masa mendatang
● Tempat di mana peran orangtua dilaksanakan, dan ada peran yg berbeda antara ayah dan ibu dlm mendidik anak-anaknya.
● Berperan besar dlm mempersiapkan individu-individu luar
biasa utk siap membangun, membina dan membentuk sebuah peradaban Islam.

◎PENDIDIKAN IDEAL DALAM MASYARAKAT MUSLIM◎
● Agenda utama utk mengubah kembali kondisi kaum muslimin dari penyakit wahn.
● Menumbuhkan kembali fitrah yg baik.
● Memprioritaskan pendidikan pada fase anak krn lebih mendekati fitrah. Buka QS. Ar-Rum: 30.
● Pendidikan yg mempersiapkan anak-anak utk dunia dan akhirat.
● Mengawasi perkembangan anak-anak muslim dlm semua aspek perkembangan secara komprehensif yakni aspek perkembangan fisik, psikologis, akal, sosial, akhlak dan spiritual.

◎MEMILIKI ANAK PEREMPUAN ADALAH BERKAH DAN JALAN PAHALA◎
● Barangsiapa diuji dg anak-anak perempuan, kmd berlaku baik kpd mereka, niscaya mereka mjd penghalangnya dr neraka (HR. Bukhari-Muslim)
● Barangsiapa memiliki anak perempuan lalu tidak menguburkannya hidup-hidup, tidak menghinakannya, dan tidak mengutamakan anak lelaki atas dirinya, maka Allah akan memasukkannya ke surga (HR. Abu Dawud dan Hakim)
● Barangsiapa menanggung dua atau tiga anak perempuan, dua atau tiga saudara perempuan hingga mereka meninggal dunia atau ia mati meninggalkan mereka, aku dan dia spt dua ini, beliau Rasulullah Saw berisyarat dg telunjuk dan jari tengah (HR. Ahmad)
● Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan kmd bersabar thd mereka, memberi mereka makan, minum dan pakaian seadanya, maka mereka akan mjd tabir baginya dr neraka pd hari kiamat (HR. Ibnu Majah)

◎MENCETAK WANITA MUSLIMAH YANG BERKARAKTER◎
● Anak muslimah dan hijab.
→Berpakaian syar'i ketika keluar rumah, berpakaian yg menutup seluruh tubuh, tidak ada perhiasan dan pakaian tersebut bukan perhiasan, longgar dan tidak ketat, bukan merupakan baju kebanggaan, tdk berpakaian spt laki-laki.
→Tidak memakai wangi-wangian.
→Berhijab secara sempurna ketika telah mengundang syahwat.
● Anak muslimah dan sekolah.
● Anak muslimah dan pubertas.
● Anak muslimah dan aneka keterampilan yg harus dikuasainya.

Keempat hal tsb, dilakukan dg taat kpd Allah dan rasulNya utk memerangi pola hidup boros dan konsumtif, berkapasitas sbg pendidik, istri salihah, tunduk dan patuh thd kepemimpinan laki-laki salih.

Selain empat hal di atas, anak-anak muslimah hendaknya menetap di rumah, sebab
→ keluarnya wanita dari rumah adl kehancuran.
→ sesuai dg fitrah dan karakter kerjanya.
→ keluar rumah merupakan seruan syaithan kpd kaum hawa.

Juga tidak berikhtilatnya anak muslimah dg laki-laki
→ tidak ikhtilat merupakan prioritas kedua setelah menetap di rumah.
→ membentengi wanita dari pandangan mata laki-laki.
→ ikhtilat atau bercampur baurnya laki-laki dan perempuan mjd sumber rusaknya masyarakat dan perapuhan struktur generasi.

◎ANAK PEREMPUAN DAN SEKOLAH◎
Sekolah anak perempuan masa kini:
● mayoritas sekolah di penjuru dunia berikhtilat dlm proses belajar mengajar. Hal ini berlawanan dg jiwa ilmu pendidikan Islam.
● disamakannya kurikulum anak perempuan dan laki-laki. Hal ini menyebabkan lahirnya watak kelaki-lakian (maskulin) pd otak perempuan yg berlawanan dg tabi'at kewanitaan.
● hal ini jelas merupakan usaha penghancuran dan perobohan masyarakat manusia.

Lalu bagaimana pendidikan anak muslimah yg sebenarnya?
Merujuk pada kurikulum utk anak muslimah:
● Memahami seluk beluk husnut taba'ul (berkhidmat kpd suami)
● Pengasuhan anak→ memberikan bekal ilmu dan persiapan pd murid perempuan agar siap menjadi seorang ibu. Kurikulum mulai dari fase perawatan bayi, fase anak usia dini, fase akhir anak (usia sejak masuk sekolah hingga baligh), fase baligh hingga dewasa.
● Pengetahuan tentang membaca, menulis, pendidikan Islam, prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, matematika dan bahasa Inggris.
● Pelajaran manajemen finansial keluarga (mengatur anggaran bulanan keluarga, pengaturan belanja dan tabungan), seni pengaturan rumah (perawatan, kebersihan dan kerapihan rumah), seputar manajemen dapur (memasak, mengawetkan makanan), pelajaran menjahit (memotong kain, membuat pakaian, membuat sajadah, dll), pelajaran sistem kelistrikan dan perawatan perabot rumah tangga, alat-alat listrik, peralatan kesehatan serta pelajaran pengetahuan dasar pertukangan kayu agar bisa memperbaiki pintu, jendela, kursi dan meja.

◎KEGIATAN ANAK MUSLIMAH DALAM KELUARGA MUSLIM (KEGIATAN UMUM DAN KHUSUS DAN KETERAMPILAN YANG DIKUASAINYA)
● bermain boneka →salah satu manfaatnya adl anak akan bermain peran spt ibunya.
Pada usia baligh, bermain boneka harus dihentikan.
● memotong kain, menjahit, bordir
● pertanian, budidaya buah dan sayuran
● industri rumah tangga
● peternakan: memelihara unggas, lebah, ternak sapi, kambing
● area khusus muslimah: taman khusus perempuan, pasar khusus perempuan, sekolah khusus anak perempuan dan pelatihan khusus perempuan
● industri benang tenun dan permadani

◎ PEREMPUAN SEBAGAI QUDWAH HASANAH◎
Dari unsur internal→harus memiliki motivasi diri
Dari unsur eksternal→motivasi dari orangtua, pengasuh/pendidik dan teman akrab

Dan konten pendidikan anak muslimah pd dasarnya adl mengutamakan IMAN dan Al-Qur'an sbg sumber ilmu dasar Islam baik ilmu agama dan ilmu non agama.
Dan pada akhirnya orangtua harus senantiasa mendoakan setelah berikhtiar melakukan pendidikan sesuai syariat.
Karena sesungguhnya ketika kita mendidik anak perempuan artinya kita sedang membangun peradaban.

Share this

Related Posts

First

Silakan Berkomentar...